TOPOLOGI JARINGAN

By BUDI HARDANI on Monday, 16 July 2012

Sekilas tentang Tipologi Jaringan
Tipologi jaringan adalah susunan lintasan aliran data di dalam jaringan yang secara fisik menghubungkan simpul yang satu dengan simpul yang lainnya. Topologi menggambarkan struktur dari suatu jaringan atau bagaimana sebuah jaringan didesain. Berikut beberapa macam tipologi jaringan:
1. Tipologi Mesh
Topologi mesh merupakan bentuk network yang masing-masing node dalam network dapat berhubungan dengan node yang lainnya melalui beberapa link. Jaringan mesh digunakan bila diinginkan semua node dapat berhubungan satu dengan yang lainnya.
Topologi mesh dibangun dengan memasang link diantara atation-station. Sebuah fully-connected mesh adalah sebauh jaringan dimana setiap terminal terhubung secara langsung ke semua terminal-terminal yang lain. Biasanya digunakan pada jaringan komputer kecil. Topologi ini secara teori memungkinkan akan tetapi tidak praktis dan biayanya cukup tinggi untuk di-implementasikan. Mesh topologi memiliki tingkat redundancy yang tinggi. Sehingga jika terdapat satu link yang rusak maka suatu station dapat mencari link yang lainnya.
Keuntungan : Dapat menuju ke host yang kita inginkan secara cepat.
Kerugian : Rentangan terhadap penyadapan atau sering terjadi tabrakan dalam jaringan.
2. Tipologi Tree
Topologi Tree merupakan kombinasi karakteristik antara topologi star dan topologi bus. Topologi terdiri atas kumpulan topologi star yang dihubungkan dalam satu topologi bus sebagai backbone. Komputer-komputer dihubungkan ke hub, sedangkan hub lain di hubungkan sebagai jalur tulang punggung (backbone) yang mempunyai topologi bus.
Topologi Jaringan Pohon (Tree) Topologi jaringan ini disebut juga sebagai topologi jaringan bertingkat. Topologi ini biasanya digunakan untuk interkoneksi antar sentral denganhirarki yang berbeda. Untuk hirarki yang lebih rendah digambarkan pada lokasi yang rendah dan semakin keatas mempunyai hirarki semakin tinggi. Topologi jaringan jenis ini cocok digunakan pada sistem jaringan komputer .
Pada jaringan pohon, terdapat beberapa tingkatan simpul (node). Pusat atau simpul yang lebih tinggi tingkatannya, dapat mengatur simpul lain yang lebih rendah tingkatannya. Data yang dikirim perlu melalui simpul pusat terlebih dahulu. Misalnya untuk bergerak dari komputer dengan node-3 kekomputer node-7 seperti halnya pada gambar, data yang ada harus melewati node-3, 5 dan node-6 sebelum berakhir pada node-7. Keungguluan jaringan model pohon seperti ini adalah, dapat terbentuknya suatu kelompok yang dibutuhkan pada setiap saat. Sebagai contoh, perusahaan dapat membentuk kelompok yang terdiri atas terminal pembukuan, serta pada kelompok lain dibentuk untuk terminal penjualan. Adapun kelemahannya adalah, apabila simpul yang lebih tinggi kemudian tidak berfungsi, maka kelompok lainnya yang berada dibawahnya akhirnya juga menjadi tidak efektif. Cara kerja jaringan pohon ini relatif menjadi lambat.
Keuntungan menggunakan topologi Tree, yaitu:
a. Kontrol manajemen lebih mudah karena bersifat terpusat dan terbagi dalam tingkatan jenjang.
b. Mudah di kembangkan
c. Didukung oleh hardware dan software dari beberapa perusahaan
Kelemahan menggunakan Topologi Tree yaitu:
a. Jika salah satu node rusak, maka node yang berada di jenjang bagian bawahnya akan rusak.
b. Dapat terjadi tabrakan file data (collision).
c. Lebih sulit untuk mengkonfigurasi dan memasang kabel daripada topologi lain
3. Tipologi Hybrid
Topologi Hybrid adalah jaringan yang dibentuk dari berbagai topologi dan teknologi. Sebuah topologi hybrid memiliki semua karakteristik topologi dasar yang terdapat dalam jaringan tersebut.
Sebagai contoh, sebuah organisasi/ departemen memiliki 3 bagian dimana komputer pada masing-mansing bagian tersebut saling terhubung menggunakan topologi yang berbeda. Misalnya bagian A menggunakan topologi Bus, sedangkan bagian B menggunakan topologi Star dan beberapa komputer terhubung langsung ke HUB pusat. Apabila kedua jaringan komputer dan beberapa komputer tersebut dibuat menjadi saling terhubung ke dalam satu jaringan yang lebih luas (mencakup ketiganya) itulah yang disebut Topologi Hybrid.
Keuntungan dari topologi hybrid yaitu Fleksibilitas. Topologi ini dirancang agar dapat diterapkn untuk sejumlah lingkungan yang berbeda. Jika dibandingkan dengan topologi lain, topologi ini sangat bisa diandalkan. Topologi ini memiliki toleransi kesalahan yang lebih baik. Ketika link tertentu dalam jaringan rusak, itu tidak mengganggu kerja jaringan.
Dalam topologi hybrid setiap jenis topologi dapat dikombinasikan dengan yang lain tanpa membuat perubahan apapun pada topologi yang ada. kecepatan topologi konsisten. Keuntungan yang paling penting yaitu kelemahan dari topologi berbeda dihubungkan diabaikan dan hanya kekuatan yang dipertimbangkan.
Kerugian dari topologi hybrid yaitu topologi pengolahan menjadi sulit, hal ini karena topologi yang berbeda datang bersama dalam suatu topologi hybrid. Biaya untuk topologi ini lebih tinggi dibandingkan topologi yang lain. Faktor biaya dikaitkan dengan biaya hub yang lebih tinggi, karena harus bekerja dalam jaringan bahkan ketika salah satu dari node turun. Selain itu biaya untuk pemasangan kabel juga meningkat, karena banak kabel yang harus dilakukan dalam topologi ini.
Instalasi dan konfigurasi topologi sulit. Karena terdapat topologi yang berbeda yang harus disatukan. Pada saat yang sama harus dipastikan bahwa tidak ada satupun yang gagaldalam instalasi dan konfiguarasi tersebut.
4. Tipologi Daisy Chain
Topologi ini merupakan peralihan dari topologi Bus dan topologi ring, di mana tiap simpul terhubung langsung ke dua simpul lain melalui segmen kabel, tetapi segmen membentuk saluran, bukan lingkaran utuh. Antar komputer seperti terhubung seri.
Pada topologi ini semua node berhubungan secara serial (bukan parallel) sehingga tidak mengenal central node dan host node karena semua memiliki status dan kedudukan yang sama.
Keuntungan: Instalasi dan pemeliharaannya murah. Semua node mempunyai status yang sama
Kerugian: Kurang handal (tidak sesuai dengan kemajuan jaman). Jika satu node saja yang rusak, akan mengganggu komunikasi data pada node yang lain.
Topologi ini memiliki karakteristik sebagai berikut:
merupakan satu kabel yang kedua ujung nya ditutup, dimana sepanjang kabel terdapat node-node
umum digunakan karena sederhana dalam instalasi
signal melewati kabel dalam dua arah dan mungkin terjadi collision
problem terbesar pada saat kabel putus. Jika salah satu segmen kabel putus, maka seluruh jaringan akan terhenti.

{ 1 comments... read them below or add one }

anotherorion said...

artikel menarik mas

Post a Comment